Bab 89

1119 Kata

Qidam pun terkekeh, melihat rona merah terpancar di wajah istrinya. Sungguh menggemaskan, membuat Qidam ingin melahapnya saat itu juga. Namun, ia urungkan niatnya tersebut, mengingat mereka masih berada di dalam mobil. Sementara Jihan, wanita itu terlihat sangat malu. Ketika mendapat ciuman tiba-tiba dari suaminya. "Jangan malu, Jihan. Karena sepertinya sekarang kamu harus terbiasa dengan hal itu." "Apa maksud Mas Qidam?" tanya Jihan masih dengan malu-malu. Sejenak Qidam pun menarik napas dalam-dalam, sebelum mengatakan maksud yang sebenarnya. Kepada wanita yang sudah sah, menjadi istrinya. "Hmm, Mas rasa sudah saatnya kamu memberikan hak Mas, Sayang. Karena Mas ingin kamu menjadi istri Mas seutuhnya." Qidam pun menatap lekat ke arah manik mata wanita itu. Sebuah tatapan ketulusan, y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN