Saat ini di mobil, Arrion dan Khayra sama-sama memilih diam. Ketika mereka berdua membuka luka lama, yang terjadi tujuh tahun silam. "Maaf, karena sudah menorehkan luka di hatimu. Hingga membuatmu trauma. Aku berjanji mulai detik ini, aku tidak akan pernah menyakiti kamu lagi Khayra." Mendengar perkataan Arrion, membuat Khayra jadi salah tingkah. Hingga ia teringat, mobil pria itu masih terparkir tidak jauh dari rumahnya. "Maaf, Pak Arrion. Aku harus segera turun. Terima kasih sudah mengantarkan ku pulang," pamit Khayra yang hendak membuka pintu mobil pria itu. "Aku temani ya, aku juga ingin bertemu dengan orang tuamu," ucap Arrion, membuat Khayra seketika membelalakkan mata sambil melarang Arrion. "Jangan! Aku mohon," pinta wanita itu. Khayra hanya menggelengkan kepala. Berharap pri