Zahra sedang berada didalam mobil bersama Ayah dan bundanya. mereka sedang menuju arah pulang. Zahra duduk dengan diam sambil menatap kearah luar jendela. entah apa yang sedang ia pikirkan. "Apa bapak benar-benar sudah melupakan Zahra" Ucap Zahra dalam hatinya sambil terus menatap kearah luar jendela. "Zahra harus bagaimana? apa Zahra harus menandatangani surat perceraian kita dan melupakan bapak" Ucap Zahra dalam hatinya. "Tapi Zahra benar-benar tidak bisa. Zahra sangat mencintai bapak" Ucap Zahra sambil menutup matanya. Setelah cukup lama akhirnya mobil Zahra telah sampai dirumahnya. Zahra keluar dari mobil dengan perasaan yang tidak enak. ini hari yang bahagia untuknya tapi tidak dengan hatinya. Sedangkan ayah dan bundanya hanya bisa diam melihat anaknya yang sangat tidak bersema