Duta heran melihat Bayu yang akhir-akhir ini sering menghindar darinya saat menerima telepon. Penasaran, dia mengikuti langkah Bayu ke sudut perpustakaan yang benar-benar sepi, mendengar percakapan Bayu dengan seseorang lewat ponsel, yang dia yakini adalah seorang perempuan. “Ya, nanti aku ke sana. Nggak usah repot-repot masakin buat aku, Chels. Ya, aku pasti datang dan bisa lebih lama di cafe. Iya iya … bye, love you.” Bayu menyelesaikan panggilannya. Love you? Duta membatin mengulangi kata-kata terakhir yang diucapkan Bayu saat mengakhiri panggilannya. Bayu terkejut, Duta sudah berdiri di belakangnya dan wajahnya tersenyum menyeringai. “Siapa dia?” tanya Duta. Bayu terkekeh pelan, lalu mengajak Duta duduk di kursi yang berada di dekat posisi mereka berdiri. “Baru saja aku mau cerit

