Bab 73. Hukuman Tirta

1021 Kata

Cakra terus menahan rasa ngilu dan dia sampai menangis tersedu-sedu, Nindya sempat cemas, tapi Tirta yang menenangkan. Hingga sampai di depan rumah, Tirta turun dari mobil dan langsung mengangkat tubuh Cakra. “Jangan manja, Cak!” ujar Citra menggoda. Nindya yang mengira Citra kesal, menegurnya, “Citra. Nggak boleh begitu ah. Kasihan adikmu. Itu pasti sakit banget.” “Ya ampun, Ma. Cuma godain aja. Sebentar lagi juga diem.” Benar kata Citra, saat semua masuk ke dalam ruang tamu, Cakra berteriak gembira, karena ada sebuah sepeda baru di samping sofa. Dia kegirangan hingga hampir lupa bahwa dirinya yang baru saja disunat. “Tuh, kan,” sergah Citra kesal. Wajah Cakra yang habis menangis tampak sumringah saat melihat-lihat sepeda kerennya. “Cak. Sampe lupa bilang terima kasih sama om Tirta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN