Menyadari satu hal, Chelsea bergegas ke kamarnya, yang ternyata juga acak-acakan, dia membuka lemari di mana dia menyimpan uang tunai dan perhiasan, juga beragam kartu. Chelsea lemas, semua sudah tidak ada di tempat. Dia lalu mencoba menghubungi Jayden, tapi tidak diangkat, semakin yakin bahwa Jayden adalah pelaku tunggal. “Chelsea?” desah Clarissa yang berdiri di samping pintu kamar mereka, dia melihat Chelsea yang lesu, berdiri di depan lemari. “Semua sudah nggak ada, Risaaa,” ujar Chelsea dan dia benar-benar lemas. Chelsea lalu terduduk di tepi tempat tidurnya, dan menangis tersedu-sedu. Clarissa lalu memeriksa lemarinya, dan dia menghela lega, simpanannya masih utuh dan tidak tersentuh. Wajar saja, Chelsea yang sibuk terkadang meminta Jayden untuk mengambil uang operasional ke bank

