Nindya mengingat kembali keluhan Bayu tentang sosok yang menyukai Chelsea, seorang pelanggan cafe yang tidak lain adalah pengusaha sekaligus konsultan keuangan, dan Bayu mencemburuinya. “Jadi nggak masalah rumah itu menjadi milikmu seutuhnya. Chelsea dan Clarissa sudah tahu soal ini dan mereka justru senang akan berurusan denganmu, berurusan dengan Bayu.” “Aku sebenarnya masih mengharapkan keduanya kembali menjalin hubungan cinta. Aku sudah menyukai Chelsea yang apa adanya, dia tulus menurutku.“ “Tergantung Bayu, Chelsea masih menyimpan perasaan khusus itu kepada Bayu.” Nindya yang merasa nyaman dan lelah, meminta Tirta memeluk erat tubuhnya. “Ah, aku nggak sabar ingin segera menggendong bayi lagi,” gumam Tirta dengan senyum bahagianya. *** Setelah makan malam, Nindya, Tirta dan ana

