Bab 153. Tenang Tirta

1140 Kata

Tapi Tirta adalah papi yang sangat baik, dia bertanya kenapa beberapa hari ini Citra terlihat tidak bahagia. Awalnya Citra ragu menceritakannya, tapi mengingat bengis wajah papanya, akhirnya dia mau bercerita. Tirta terdiam saat mendengar pengakuan Citra bahwa dia telah bertemu papanya setelah pulang dari tempat olahraga bersama pacarnya. Sambil menangis Citra menuturkan kejadian tersebut sampai papanya menyinggung pelecehan terhadapnya. “Dia bilang aku akan dilecehkan Papi. Aku marah sekali, Pi. Padahal dia yang dulu pernah menyerang mama, sampai mama terluka. Aku justru takut kepadanya, takut, Pi.” Tirta memeluk erat Citra dan mengusap punggungnya, memberinya ketenangan. Tangannya gemetar membayangkan Harja yang garang, padahal orang itu sangat manis di keseharian. “Kamu butuh penjaga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN