Melihat Puspa menangis, Harja mendengus kesal, membandingkan keadaannya dulu saat berumah tangga dengan Nindya. Nindya dengan telaten merawat anak-anaknya sambil melakukan tugas rumah tangga. Harja sendiri sama sekali tidak pernah terlibat dalam pekerjaan rumah tangga, semua Nindya yang melakukannya, dan dia sangat dirajakan. Nindya juga tidak pernah mengeluh soal uang. Wajahnya selalu berbinar saat diberi uang berapapun dan bersyukur. Meskipun Harja membentaknya, dia diam dan mengalah saja. Harja menelan ludahnya, memikirkan keadaan Nindya sekarang, yang pasti sudah melahirkan anak yang kurang lebih sama usianya dengan anaknya, hanya berbeda beberapa bulan. Nindya pasti hidup dengan bergelimang harta. Harja menggeleng, mencoba mengusir Nindya dari pikirannya, dan tidak peduli siapa suami

