Bab 151. Gusar Puspa

1118 Kata

Sindi mendengar tawa terbahak-bahak dari dalam ruang kerja Tirta dan dia mendengar nama Tristan disebut-sebut. Akhir-akhir ini Tirta sering menceritakan tentang anaknya yang lucu dan menggemaskan, tapi Tirta belum pernah membawanya ke kantor dengan alasan privasi. Sindi sudah melihat bayi gembul tampan itu di layar ponsel Tirta di setiap kali layar ponselnya menyala. “Iya, Zak. Aku dan Tristan berebut nenen Nindya. Itu tidak pernah aku lakukan sebelumnya, dan itu sensasinya luar biasa. Nindya cantik sekali saat menyusu.” Sindi berdecak kecil mendengar cerita Tirta, bosnya itu ternyata belum berubah, semangat bercerita hal-hal pribadi tentang perempuan, dan dia sudah memakluminya. “Sindi! Haha, senyummu indah sekali hari ini. Ada apa ini?” tanya Tirta yang tersenyum lebar menyambut kedat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN