Tirta yang sudah tidak berbaju, melangkah masuk ke dalam kamar mandi, dia langsung memeluk tubuh telanjang Nindya yang licin akibat busa sabun. Dia berdesah lega setelah meraba dan meremas buah d**a Nindya. Bergumam dan berdecak nikmat ketika mengendus leher basah dan wangi Nindya. “Aku masuki meme*mu, ya, Nin?” tanya Tirta meminta. Suaranya terdengar sangat serak, menunjukkan bahwa dia benar-benar sedang menginginkan Nindya. Nindya menggerakkan bokongnya ke belakang hingga milik Tirta bisa tertancap ke dalam tubuhnya dari arah belakang. “Hmmm, enak sekali,” desah Tirta, merasakan nikmat bercinta dengan istri di bawah guyuran air hangat. “Enaknya sampai ke ubun-ubun, Nindya,” ucapnya dengan mata terpejam. Sambil meremas d**a Nindya, dia bergerak maju mundur dengan pelan. Nindya juga me

