[om, ntar malam bisa temani aku jalan-jalan nggak? Aku kan bentar lagi ujian, pen nyari hiburan biar enggak suntuk]
Samuel tersenyum membaca chat wa dari Raisa. Gadis ynga menurutnya sangat lucu yang pernah ia tolong kala itu.
[ok, om jemput kamu dimana?] send Raisa.
Tak perlu menunggu lama, pesan itu langsung centang dua biru. Membuat Samuel tersenyum. Tak mempunyai istri, ia cukup kesepian selama belasan tahun. Namun kali ini, ia tak mempedulikan lagi kelakuan bobroknya. Yang terpenting, hati dan pikirannya bahagia. Apa lagi setelah melihat Ello yang sudah memiliki Tere, tentu ia akan merasa lebih tenang.
“Rim, mampir toko Y ya,” pintanya pada Karim yang mengemudi mobil didepan.
Karim sedikit melirik tuannya melalui kaca kecil yang tergantung didepan. “Baik, pak.”
Sore nanti, Hanin
