Usai pertemuan dan pembicaraan dengan nenek dan pengacara, Ello memutuskan untuk balik ke rumah. Ingin sekali menemui Tere di kantor penyidikan, tapi ... tak seorangpun diperbolehkan masuk. Bahkan pengacara sekalipun hanya boleh masuk untuk memberi informasi tentang kasus yang kini menjerat Tere. Ello menyesap rokok dalam, mengangkat kedua kaki diatas meja dengan pikiran mengelana. Bingung mau nyari Hanin kemana. Katanya emang mau ke Riau, tapi ... kenapa naik kereta? Emang ada ya, kereta yang jurusannya langsung ke Riau. Ello mengacak rambut dengan kesal. “Kamvret! Napa gue tadi nggak nanya tujuan keretanya si. Bahkan gue nggak minta nomor telponnya. Aassh! Taii!” kesalnya mengingat obrolan singkatnya dengan Hanin di stasiun tadi. Membuang asap rokok dengan cepat, rasa khawatir akan is