Eps 68. ke kantor

1909 Kata

Beberapa hari berlalu. Pagi menyapa. Sinar matahari mulai menerobos gorden yang kini tertiup angin. Jam sudah ada diangka tujuh, membuat Ello mengerjap beberapa kali. Ia terbiasa bangun pagi karna sekolahnya dulu. Di rumah sendirian, mengurus hidupnya sendiri. Tak mungkin menanti orang rumah membangunkan, bukan seperti Tere yang harus selalu dibangunkan. Ello tersenyum mengingat kemanjaan istrinya semalam. Mencubit hidung Tere pelan, membuat Tere sedikit beringsut. Tangannya bergerak melingkar ke punggung Ello, lalu ngusel ke dadaa. Ello terkekeh, mengelus kepala istrinya dengan penuh kasih sayang. Mendaratkan kecupan di kepala itu, aroma shampoo buah apel membuatnya betah berlama-lama mencium kepala Tere. “Sayang, bangun.” Bisik Ello tepat disamping telinga. Tere yang berjanji untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN