“Seharusnya kamu meminta Raffi saja yang mengantar berkas ini,” ucap Fio, menerima berkas pernikahannya dengan Ken, yang dibutuhkan untuk mendaftakan perceraian mereka esok hari. Ken saat ini duduk di sofa panjang rumah Fio, wajahnya tampak kusut walaupun baru sekitar dua minggu tak bertemu Fio. Fio duduk di sofa tunggal dan mengecek kelengkapan berkas tersebut untuk dimasukkan ke gugatan cerai di pengadilan agama besok. “Aku rindu kamu, Fi,” tutur Ken, Fio mengangkat wajahnya dan menatap datar wajah pria yang pernah dicintainya, bahkan saat ini pun ketika mendengar kata rindu dari Ken membuatnya goyah. Ingin rasanya Fio memeluk pria itu, namun teringat akan sakitnya pengkhianatan membuatnya bertekad untuk tak menuruti keinginannya. “Apa kamu benar-benar sudah nggak mencintai aku lagi