Pagi sekali, Fio telah sampai di kantor, membawa satu kardus kosong besar berwarna putih, dia sudah mengajukan surat pengunduran diri, membereskan berkas penting dan meletakkan di ruang kerja Ken dan kini dia membereskan barang-barangnya. “Fio,” panggil Pasha memastikan wanita berwajah muram sedang memasukkan beberapa binder ke kotak itu adalah Fio. Fio mengangkat wajahnya, matanya tampak bengkak, memperlihatkan bahwa dia terlalu banyak menangis. “Kamu kemana semalam?” tanya Pasha lagi. Tak mau menjelaskan bahwa dia mencarinya sepanjang malam. “Kamu pasti sudah tahu kejadiannya kan? Aku menginap di hotel. Aku resign Sha, tak mungkin kan aku masih terus bertemu dia,” ujar Fio mencoba abai dan terus memasukkan barang-barangnya. Pasha bahkan ikut membantu memasukkan beberapa buku Fio. “K