Edward saat ini tengah bersama Pasha, mereka memang mengatur pertemuan malam ini meski hanya berdua. duduk di cafe yang menyajikan home band untuk menemani makan mereka. Ketika Ken menelepon Edward. “Ya Ken? Nggak jadi kesini?” sapa Edward. “Tes DNA? Bisa saat kandungan sudah menginjak sepuluh minggu. Memang untuk siapa? Oh. Bawa saja ke rumah sakit, iya. Oke,” ucap Edward mematikan panggilan itu. Pasha menoleh ke arah Edward yang sudah meletakkan ponsel di meja. “Ken? Mau test DNA untuk siapa? Kayaknya Fio belum hamil, lagi pula Fio mana mungkin selingkuh,” tanya Pasha penasaran. “Devanya,” jawab Edward santai. “Devanya!!” teriak Pasha hingga para pengunjung menoleh ke arahnya. Edward yang telat menyadari sesuatu yang ganjil pun ikut membelalakkan mata. “s**t!” tukas Edward.