39. Badai Kehidupan

1791 Kata

(Tiga bulan kemudian) Fio menutup closet duduknya dengan kasar, meremas alat test kehamilan yang menunjukkan garis satu. Siang tadi di kantor dia bahkan memuntahkan makan siangnya, secercah harap timbul dalam relung hati, apakah dia telah hamil? Maka dengan langkah ringan ketika sampai di rumah, menuju satu kotak di lemarinya dan menarik kotak itu, ada puluhan alat test kehamilan berbagai merk. Selama setahun menikah, kotak itu tak pernah kosong, dia sangat mendambakan momongan, wajar jika dia selalu mempersiapkan alat itu untuk dipergunakan sewaktu-waktu. Seperti malam ini, meskipun frekuensi bulanannya belum tiba, bahkan belum terlambat dari jadwalnya. Seharian dia merasa mual hingga memuntahkan isi perutnya setelah makan siang. Dia tak kesakitan justru senyum terbit di wajahnya. Ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN