Masih Ada Kesempatan

1918 Kata

14.   Masih Ada Kesempatan   “Kalian ta'arufan?” Alea menatapku dan Mas Sakha bergantian dengan pandangan bertanya. Aku hendak menjawab, tapi Mas Sakha seketika menjawab. “Iya,” jawabnya tanpa beban. Aku melongo. Aku bahkan belum menerima ta'arufnya. Alea berdiri dan memasang wajah juteknya. “Aku mau balik ke butik.” Alea melangkah meninggalkanku dan Mas Sakha. Mas Sakha beranjak dan menyusul langkah Alea, “Lea....,” teriaknya. Aku ikut menyusul mereka. Entah kenapa aku berpikir, ada sesuatu antara mereka. “Kenapa kamu tiba-tiba pergi. Nggak kuat denger aku mau ta'arufan sama Dira?” tanya Mas Sakha yang tengah mencoba menghalangi langkah Alea dengan menghadang di depan tubuh Alea yang mematung. Aku mengernyit. Apa Alea cemburu? Apa Alea suka sama Mas Sakha? “Ya ampun, kamu nggak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN