13 Masih Ragu Hari ini aku ada kelas jam tujuh pagi. Seperti biasa, setiap kuliah pagi selalu saja sibuk mengurus segala sesuatu. Hari ini aku menyiapkan bekal sendiri karena ingin belajar lebih mandiri. Jarak rumah dengan sekolah Adika cukup dekat, karena itu Adika jalan kaki ke sekolah. Sedang aku diantar ayah. Setiba di kelas, sudah banyak teman yang datang. Aku tak melihat Axel. Ya Allah, kenapa aku selalu mencari keberadaannya setiba di kelas. Rasanya ada yang kurang jika belum memastikan dia berangkat atau tidak. Kenapa perasaanku semakin bertambah dalam padanya? Apalagi setelah aku tahu dia rela tidak diberi transferan uang oleh orang tuanya demi bisa mempelajari Islam dengan mempertahankan Al-Qur’an dan terjemahannya. Aku tersentuh. Jika boleh meminta, aku sebenarnya tak in

