POV FRANS Hari semakin lama semakin panjang, hembusan nafas Vasya kala tertidur membuatku lega. Meski aku tidak ingin dekat dengannya, tapi hatiku menolak untuk menyakitinya, semua yang aku lakukan demi kebaikannya. Andai dia tahu kelemahanku, apa dia akan tetap menggodaku?! Tidak tahukah dia bahwa pria yang selama ini dia cinta tidak akan pernah bisa memuaskannya?! Ditambah lagi masalah Meisya, sungguh membuatku ingin sekali meninggal dan lenyap dari dunia, jika hanya masalah Meisya, mungkin aku akan siap tiada setelah melihat kebahagiaannya. Tapi sekarang! Ada Vasya! Apa yang harus aku lakukan?! Shitt!! Tak lama setelah mengusap kepala Vasya, Meisya menelpon. "Hallo," angkatku menjawab panggilannya. "Kau dimana?" lirihnya cemas. "Di rumah Vasya." "Apakah dia baik-baik saja?" tanya M