Dua bulan kemudian "Assalammu'alaikum." "Wa'alaikumsalam." "Lho barengan?" tanya Nadine begitu melihat Ditya dan Dirga berjalan beriringan menuju dapur. "Iya." "Yoi." Jawab keduanya bersamaan. Ditya mendekati Nadine, mengecup kening, puncak hidung, bibir, lalu merendah mengecup puncak perut istrinya. Sementara Dirga mendaratkan dirinya, duduk di mini bar high chair yang menghadap dapur mereka. "Hey, pebble! Daddy's home!" sapa Ditya hangat pada buah hati mereka di rahim Nadine. "Bang Dirga jadi flight malam ini?" "Jadilah Nad, seminggu lagi Andien lahiran. Ga tenang gue juga kelamaan di sini." "London - Vienna yang itungan beberapa jam aja, gue kebat kebit tiap ninggalin istri gue. Apalagi elo!" ujar Ditya. "Pawangnya bini gue banyak, bro. Mau dibawa pada ngaum semu