London, dua bulan kemudian.
Ditya baru saja meletakkan koper terakhir mereka di foyer utama rumah itu. Bersiap diri sebelum berangkat menuju London Heathrow untuk menempuh penerbangan kembali ke studio mereka di Vienna.
"Dit..."
"Apa Kei?"
"Ga bisa dibatalin aja?"
"Ngga!"
"Ih elo mah. Rumah ini gede lho Dit. Cukup banget buat kita rame-rame."
"Gue pikir, gue - dan Nadine - perlu menenangkan diri. Pergi dari kota ini. Jika suatu hari kami merindukan kota ini, kami pasti akan kembali. Tapi untuk saat ini, kami perlu mengatur napas, Kei..."
"Iya, gue tau, gue juga pernah ngerasain apa yang lo rasain. I've been there before. Bahkan sampai sekarang gue masih gemetar setiap kali teringat kejadian mengerikan itu."
Ditya mengikis jaraknya dengan Andien, memberi teman baiknya itu
