Lisha merutuki kebodohannya yang malah asal ceplos saat bicara. Lain dengan Ello yang menyipitkan mata menelisik kebenaran di wajah Lisha. "Kamu sudah punya pacar?" tanya Ello memastikan. Dengan mantap dan tanpa keraguan, gadis itu mengangguk. "Iya. Kenapa? Kamu enggak percaya?" Sudah terlanjur bohong juga, mana mungkin Lisha menarik ucapannya. Yang ada dia malu sendiri nantinya. "Hah! Cepet banget, Sha?" "Iyalah. Salah sendiri kamunya enggak mau." "Kamu ngebet banget pengen punya pacar untuk apa?" "Untuk bersenang-senang. Biar nggak bosen sekolah dan ngerjain tugas mulu. Seenggaknya kalau ada pacar, sama halnya ada semangat buat ke sekolah dan rajin belajar." "Terus pacar kamu siapa memangnya? Cepet banget dapatnya." "Ada deh! Jangan kepo kalau kamu aja enggak mau jadi pacarku."