Di mata Lisha, Ello tetaplah pemuda sempurna yang tidak hanya tampan di matanya tapi memang pemuda itu penuh pesona. Tumbuh membesar bersama, juga kedekatan yang terjalin di antara mereka, tidak mudah untuk dienyahkan begitu saja. Lisha masih kesal, tapi dia tidak bisa jauh-jauh dari Ello. Sehari saja tidak bertemu, sudah membuat Lisha gelisah untuk sekedar mencari dan mengetahui sedang apa pemuda itu. Seperti halnya hari ini, sejak kejadian di kantin kemarin, sepertinya Ello memang marah padanya dan menjaga jarak darinya. Lisha tidak enak hati sendiri jadinya karena harus berbohong hanya untuk menutupi rasa gengsi. Tapi Lisha juga kesal kenapa Ello begitu tega membuatnya kecewa. Langkah kaki Lisha terhenti karena suara riuh sorak sorai para siswi yang sedang menyuporteri siswa-siswa ya