Minggu depan yang Lena kira adalah satu minggu lagi, ternyata salah. Karena Leon datang bersama keluarga besarnya untuk melamar, tiga hari setelah Laura--sang mama, mengatakan padanya perihal niat baik lelaki itu. Tentu saja Lena makin dibuat terkejut. Beruntung ada mama yang selalu bisa diandalkan. Segala persiapan lamaran telah Laura bereskan dan Lena hanya tinggal duduk manis menunggu kedatangan calon suaminya. Ah, betapa malu rasanya menyebut Leon sebagai calon suami. Pasalnya, dalam hati terdalam sesungguhnya Lena belum siap menikah lagi. Hanya karena paksaan Leon dan juga paksaan dari keluarga besarnya, Lena mengalah dan yah ... di sini lah perempuan itu sekarang berada. Begitu cantik dengan balutan kebaya yang entah mamanya beli di mana bisa menemukan baju yang cukup manis dipakai o