Lima tahun berlalu Dengan senyum lebar aku merapikan baju yang dikenakan oleh lelaki kecil di hadapanku. Masih dalam posisi berjongkok, aku selesai menyemprotkan parfum khusus anak-anak dengan aroma yang begitu segar. "Anak mommy sudah tampan sekali," ucapku memuji. Membuat Zio, nama putraku yang kini berusia hampir lima tahun itu tersenyum lebar. Tak lama terdengar bunyi klakson mobil yang sudah kami hafal di luar kepala. "Papa datang!" pekik Zio kegirangan. Aku beranjak berdiri, sebelum Zio berlari keluar segera kupasangkan tas pada bahunya. Dengan posisi menunduk, memudahkan Zio mencium sebelah pipiku. "Zio! Jangan lari-lari. Nanti kamu terjatuh!" pekikku kala mendapatinya berlari begitu saja meninggalkanku. Seperti itulah di setiap pagi. Maka Zio akan selalu bersemangat perg