Chap. 96. Ancaman Reino

2677 Kata

“Siapa memangnya dia? Kok kamu sampai nangis seperti itu?” cecar Malvin ketika mereka sudah sampai di ruangan Asoka. Sementara Asoka yang tidak tahu apa-apa pun hanya bisa menatap dalam diam. Karena jika sudah seperti ini, maka pria yang kini tengah menginterogasi adiknya pun tidak akan membiarkan orang lain untuk terlibat. Sedangkan Sena tetap terisak dalam pelukan Malvin dan tidak mau lepas dari kakaknya tersebut. Hatinya terasa sakit hanya karena melihat Reino bersama wanita yang ia tahu sebagai kolega bisnisnya. Tidak mendapati Sena menjawab pertanyaan yang sudah dia ajukan beberapa kali, akhirnya Malvin pun diam. Mengusap lembut punggung adik sepupunya, menunggu suasana hati Sena sampai membaik. Percuma saja jika ia cecar berbagai pertanyaan. Sebab dia tetap tidak bakalan membuka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN