Chap. 82. Jalan Keluar

2481 Kata

“Kenapa?” tanya Sena menatap menelisik kekasihnya tersebut. “Nggak bisa jawab karena memang sibuk dengan wanita itu?” tuduhnya kemudian yang tak kunjung mendapat jawaban dari Reino. Sementara Reino menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bingung juga mau menjawab seperti apa. Tidak mungkin dirinya berkata kalau selama tiba di sana ponselnya di sita oleh mamanya sendiri, demi bisa fokus rawat beliau. “Mas,” panggil Sena yang hampir tidak sabar lagi. “Ponselku di sita sama Mama,” jawab Reino sembari memejamkan matanya. Sangat malu sekali jika dirinya yang sudah berusia hampir kepala tiga, tetapi masih saja takut dan nurut sama sang mama. Reino membuka satu mata, mengintip Sena yang tidak mengeluarkan suara sama sekali. Ia kira wanitanya itu bakalan marah besar padanya. Tetapi yang di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN