Beberapa jam kemudian, dokter akhirnya tiba. Wajahnya terlihat serius namun tetap tenang. Ia segera memeriksa Lexa yang masih terbaring lemah. Loco berdiri di samping tempat tidur, tangannya tak henti-hentinya menggenggam tangan Lexa yang dingin. Jantungnya berdebar kencang, menanti diagnosa. Ruangan itu terasa hening, hanya terdengar napas Lexa yang masih tersengal. Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk tes urine cepat, dokter akhirnya menoleh kepada mereka. Ekspresinya masih tenang. "Selamat," ucapnya, suaranya tenang namun penuh arti. "Hasil tes menunjukkan positif. Lexa hamil." Seketika, Loco dan Lexa terpaku. Lalu pria itu memeluk sang istri. Tapi dokter belum selesai. Ia menarik napas dalam. "Namun, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai. Dari pemeriksaan awa

