Bayu menonaktifkan ponselnya agar kencannya hari ini tidak ada yang mengganggu lagi, meski di sudut hati terdalam ada rasa penasaran siapa ayah Aisha, tapi ia sudah memutuskan hari ini hati dan pikirannya akan fokus untuk Larasati. Bayu mencoba untuk bersikap biasa saat ia kembali masuk ke dalam ruang tunggu butik, ia melihat Larasati sibuk mematutu diri di kaca. "Kaca itu akan pecah jika kamu pandangi terus menerus, aku tidak mau mengeluarkan uang hanya untuk mengganti kaca yang pecah" Larasati memutar tubuhnya dan kembali memanyunkan bibirnya begitu mendengar suara dingin Bayu. "Kaca tidak akan pecah hanya karena aku mematut diri" balas Larasati, "lagi pula jikapun pecah aku bisa ganti kok, memangnya hanya Mas yang punya uang, aku juga punya bahkan aku bisa kok membeli apapun dengan ua