Bab 16

1802 Kata

Bayu sedikitpun tidak merasakan kesakitan meski tangannya kini sudah penuh dengan goresan luka, darah segar semakin mengalir membasahi meja yang kini penuh dengan pecahan kaca. Detektif yang melihat betapa terpuruknya klien yang menggunakan jasanya sedikit merasa tidak enak, selama berkutat dalam dunia seperti ini baru kali ini ia menemukan kejadian seperti ini. "Tuan, luka Tuan..." Detektif itu menyerahkan sapu tangan bersih agar Bayu membalut yang yang terluka, Bayu mengangkat wajahnya dan melihat Detektif itu dengan mata memerah. "Saya masih tidak percaya jika Aisha anak kandung saya, kenapa sedikitpun saya tidak mengingat kejadian itu, b******n itu... b******n yang selalu saya kutuk ternyata diri saya sendiri, ya Tuhan!!!!" Bayu semakin menggenggam pecahan kaca yang masih ada ditanga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN