Pagi ini Arfa sedang berkutat dengan masakannya di dapur, dia ingin membuatkan makanan untuk anaknya yang sekarang sudah menginjak usia lima tahun itu, mengingat usia anaknya dia jadi merasakan sesuatu sekarang.
Dia jadi merasa bersalah kepada anaknya karena di usianya yang masih belia itu dia kehilangan sosok ayahnya, entah karena sikapnya yang dulu terlalu keras kepala atau apa, yang pasti karena sikapnya yang terlalu terbawa emosi itu berdampak pada anaknya.
Arfa mematikan kompor dan menghentikan aktifitas memasaknya, pikirannya kalut sekarang, arfa membalikan badan dan menatap sekeliling, rumah ini masih sama seperti saat dia bersama Agam dulu, dia mengingat keadaan rumah tangga mereka saat masih bersama dulu, semua waktunya bersama Agam terasa manis dan menjadi candu untuknya, tapi
