Wajah khawatir terlihat jelas dari wajah orang orang yang sekarang sedang membawa Arfa menuju ruang bersalin nya, Agam yang berjalan di samping brankar istrinya melihat wajah Arfa yang semakin memucat, dia khawatir, bukan hanya khawatir, bahkan dia merasa takut sekarang, takut kehilangan orang yang sekarang sedang memperjuangkan kelahiran anak nya, dia juga merasa takut kehilangan anak yang sekarang sedang diperjuangkan oleh istrinya, saat tiba di depan ruang bersalin Arfa di bawa masuk oleh petugas kesehatan menyisakan Agam dan yang lainnya di luar, pria itu sudah meminta untuk mendampingi istrinya, bahkan terkesan memaksa, tapi ini demi kebaikan istrinya dan dia harus menunggu diluar ruangan dengan rasa khawatir yang merajalela. Agam duduk dikursi tunggu dengan kedua tangannya yang sali