Xenna berkacak pinggang di depan putranya yang tersenyum gugup sambil menggenggam tangan Netha. Dia kelepasan membawa Netha semalam nginap di hotel. Mereka cuman nginap dan tidak melakukan apa pun. Itu karena Netha yang datang bulan sebenarnya, kalau tidak datang bulan, dia sudah melakukan hal yang lebih pada mantan istrinya itu. “Kamu sudah Mama bilang, jangan pernah bawa menantu Mama ke hotel! Dan apa yang kamu lakukan sekarang? Kamu malah bnawa dia ke hotel dan apa yang kamu lakukan? Kamu lakukan itu lagi?” tanya Xenna mengomel. Reivant yang mendengarnya mengusap kupingnya. Berisik. Tapi dia tidak berani mengatakan itu pada ibunya, kalau tidak mau telinganya dijewer oleh wanita yang telah melahirkan dirinya penuh perjuangan itu. Reivant membawa Netha untuk duduk di sofa, dan mengusa