Sisca menahan malu yang teramat sangat ketika seisi pengunjung kafe memberinya tatapan menusuk disertai bisikan-bisikan yang membuat telinganya memanas. Rasanya dia telah melakukan kesalahan fatal dengan meneriakkan kalimat 'tidur bersama kekasih orang' di tempat umum. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Akan tetapi apa mau dikata, semua sudah terlanjur. Nasi sudah menjadi bubur. Belum lagi penampilannya yang sangat seksi, pasti membuat orang-orang segera dengan mudah berasumsi dan mengatakan betapa liarnya wanita itu. Berjalan dengan penuh percaya diri, wanita itu kembali ke mejanya tadi. Dia tidak peduli dengan apa pun yang dikatakan orang di sekitarnya. Toh, mereka tidak saling kenal dan hanya bertemu hari itu saja. Cukup menutup telinga dan semuanya akan beres. Dia yang dikuas