Lamaran

1104 Kata

Nazra tertegun dan menghentikan kegiatan makannya. Dia menatap Bu Muslimah, Rafa, dan ayahnya bergantian. Lalu, meneguk kasar salivanya. Seolah-olah semua orang ingin mengetahui bagaimana perasaannya sekarang. Nazra berdeham. "Ya ... ku-kurasa Bu Mus benar," putus wanita itu yang akhirnya memilih menyetujui pernyataan wanita paruh baya yang baru saja dikenalnya beberapa hari itu. Seolah-olah ada tombol 'play', semua segera kembali menikmati hidangan itu. Hanya Nazra yang kebingungan sendiri tadi. "Makan ini. Makan yang banyak." Bu Muslimah menambahnya cumi goreng crispy ke piring Nazra. Mengingatkan wanita itu kepada sosok sang Ibu yang sering melakukan hal serupa kepadanya. "Kamu harus makan banyak biar kuat melewati kesedihanmu. Hidup sendiri dan jauh dari orang tua memang bukan perk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN