Suasana sangat tidak nyaman dirasakan oleh Rafa. Rasanya nasi goreng yang dia suapkan ke dalam rongga mulutnya tercekat dileher dan sulit untuk ditelannya. Bagaimana tidak, Risa–ibu Nazra–duduk tepat di hadapannya, menopang dagu dan tidak mengalihkan tatapan darinya. Ditatap tanpa berkedip dengan mata berbinar seperti itu membuat pria tersebut makin salah tingkah. Lihat saja bagaimana dia berdeham dan memperbaiki duduknya berkali-kali. Nazra mendengkus kesal menyaksikan hal itu. "Ma, Rafa enggak nyaman makannnya kalau diliatin terus seperti itu," protes wanita itu kepada ibunya. "Kenapa kamu yang protes, sih, Ra. Orang Rafa saja enggak bilang apa-apa." Risa berkata tanpa mengalihkan pandangan dari Rafa. Pria itu hanya tersenyum menanggapi perkataan ibu dari Nazra itu. "Kenapa kamu cuma