Rivaldo Hendriksen

1305 Kata

Aku menatapnya yang sedang begitu khikmad menikmati nasi goreng di malam hari. Nasi goreng yang kubuat secara dadakan dan rasa ala kadarnya itu dimakan lahap oleh wanita yang biasa aku panggil Sayang. "Kamu kenapa sih, kok liatin aku terus? Mau?" Alin—istriku menyodorkan sesendok nasi goreng padaku. Aku menggeleng menolak suapannya. Dia tampak murung kemudian memasukkan suapan itu ke mulutnya sendiri. "Jangan di liatin ih! Malu, Sugar!" Oh, panggilan itu. Aku semakin melebarkan senyum mendengarnya berujar imut di depanku. Rasanya ingin segera menggendong wanita di depanku ini kemudian membawanya ke kamar kosong untuk aku nikmati semalaman. Astaga.. ingatkan aku bahwa Alin masih dalam masa nifas. Bahkan dia baru seminggu lalu selesai melahirkan anak pertama kami. Ngomong-ngomong anak, ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN