Simbok menceritakan masa lalu mereka, sejak kepergian dari rumah enam tahun lalu. Seperti mengorek koreng luka masa lalu. Simbok kembali merasakan emosi yang meluap, tak pernah sebelumnya dia bercerita selengkap ini kisah hidup mereka bertiga pada orang lain. Beberapa kali simbok berhenti bercerita, menarik nafas panjang dan kembali melanjutkan cerita sambil sesekali menyeka air mata yang turun. Saat jeda panjang, Kanu bertanya sesuatu hal yang mengusik rasa ingin tahunya. "Mbok, Kei pernah bilang kalau tangan kiri Kalista terluka. Kenapa mbok? Apakah Kalista dianiaya seseorang?" "Ooh itu... itu luka yang didapat Mbak Kalista karena melindungi Kei. Waktu itu, saya dan Mbak Kalista bekerja di sebuah warung makan yang ramai. Karena kecerdasan dan kejujurannya, Mbak Kalista dipercaya untuk