Tidak ada hasil pembicaraan sore itu, karena Kalista memaksa Kanu untuk pergi. Ada penginapan dengan konsep cottage tidak begitu jauh dari galeri. Pemiliknya teman Eyang Sastro. Dia hanya perlu menelpon untuk menyewa sebuah kamar selama beberapa hari saja. Pagi ini, perasaan Kalista tidak enak. Entah kenapa. Padahal semua pekerjaannya sudah beres. Eyang juga tidak ada masalah dengan hasilnya. Sekolah Kei juga sudah beres. "Sekolahe Kei wis beres ya! Tahun ajaran baru, Kei wis isa sekolah kelas siji. Bayaran gampang. Surat menyurat isa nyusul. Nek nganti Diah jek macem-macem njaluk kelengkapan surat Kei, lapor aku. Tak sledding engko deweke. Sepenake dewe. Wong ono bocah pingin golek pinter kok dipersulit. Ra habis pikir aku. Blaa... blaa... blaa..." Kalista hanya tersenyum mendengar pisu