Part 22 Rumahku, Di Sini!

1681 Kata

"Eyang, nuwun sewu, Mbak Kalista mboten wonten teng kamar. Sampun kulo padosi, Eyang. Mboten wonten. Kulo mboten ngertos teng pundi." (= Maaf, Eyang, Mbak Kalista tidak ada di kamarnya. Sudah saya cari. Tidak ada. Saya tidak tahu dia ada di mana.) Kalista... pergi??? ~~~ Kanu langsung berdiri, bersiap mencari. Tapi hanya beberapa detik saja kemudian dia tersadar, saat dia menyadari juga tak tahu ke mana harus mencari. Baru kali ini dia datang ke kota ini. Tentu saja, dia tak tahu apa-apa. Semua juga menjadi panik. Hanya Dirga yang tampak tenang. Saat kepanikan sudah mereda, Dirga berkata pada Kei, "Kei, tolong antar ayah Kanu ke ibu ya. Di tempat biasa ibu melamun." Ooh, ternyata Kalista punya tempat favorit untuk melamun. Kei mengangguk dan menarik tangan ayahnya agar mengikutinya men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN