Sabda membuka pintu ruang server dan mempersilakan Indah keluar lebih dulu. Ia baru saja menunjukkan arsip berita 15 tahun yang lalu dan belum membahas apa pun karena staff IT sedang berada di dalam. “Ada berapa jumlah media 15 tahun lalu.” Indah bicara pelan ketika Sabda telah menutup pintu. “Apa mereka semua sama? Nggak, kan?” “Tapi setiap media selalu ikut dengan tren yang ada saat itu.” Sabda mengingatkan. Berjalan mendahului Indah yang tampak semakin banyak pikiran. “Opsi lain yang kita belum tahu, ada berita besar apa yang bisa menutupi berita kecelakaan itu. Kan, selalu seperti itu ritmenya? Kita pasti lebih menyorot berita yang lebih heboh.” Indah membenarkan ucapan Sabda. Entah, apakah ia bisa mempercayai pria itu 100 persen, jika Budiman memang memiliki andil dalam kejadian 15

