BR~95

1132 Kata

Anggun memberi senyum kecil pada Wahyu yang kembali masuk ke kamarnya. Kali ini, pria itu terlihat rapi dengan setelan jas yang sudah membalut tubuhnya seperti biasa. “Kata suster, sarapanmu nggak habis.” Wahyu kembali duduk di ujung tempat tidur seperti biasa. Suaranya datar, tetapi dengan intonasi tegas. “Tolong jangan seperti anak kecil. Aku tahu mungkin rasanya nggak enak, tapi demi kesehatanmu sendiri dan demi Sabda. Jadi, aku harap mulai nanti siang habiskan makananmu.” Anggun mengangguk samar karena sekujur tubuhnya masih terasa nyeri. Dari ujung kepala, hingga kaki. Wahyu benar, ia harus memaksakan diri menghabiskan makanannya demi dirinya sendiri dan juga Sabda. Anggun harus lekas pulih, agar bisa segera menemui suaminya. Selama Anggun berada di kamar inap, hanya Wahyu seorang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN