BR~139

1120 Kata

“Maaf, aku nggak bisa jemput.” Wahyu buru-buru menghampiri sang mama lalu memeluknya. Bergantian dengan Darwin, yang sore tadi sudah sampai di kediaman Wahyu yang berada di Bali. “Aku sibuk.” “Nggak papa,” ujar Desty kembali duduk di teras belakang rumah Wahyu yang ternyata sangat sederhana. Tidak seperti rumah putranya yang berada di Jakarta. “Sudah ada Anto yang jemput,” ujarnya menyebut nama anak laki-laki Farhat. Sesuai janji, Darwin dan Desty memang akan pergi ke Bali untuk melihat tempat tinggal Wahyu serta letak kantornya berada. Mereka pergi ke Bali, setelah Anggun selesai melahirkan. “Oia, April titip salam,” ujar Desty tanpa melepas tatapan pada Wahyu yang menggeleng lalu duduk di ujung tangga teras. “Kemarin dia nelpon dan Mama bilang mau ke Bali nengokin kamu.” “Nggak perlu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN