BR~119

1314 Kata

Anggun menatap foto pernikahannya dengan Sabda yang masih terpajang di ruang tamu kediaman Wisesa. Senyum bahagia yang tampak begitu tulus di wajah pria itu, membuat banyak kenangan kembali berputar di ingatan. Sentuhan tangan Sabda, pelukannya, dan semua tentang pria itu bisa membuat Anggun merasa bahagia. Walaupun, banyak hal yang tidak sejalan dan hal itu terkadang membuatnya kesal. Ada luka yang belum juga sembuh, serta rindu yang tidak akan pernah lagi bisa menyatu. Rasa kehilangan yang begitu nyata, sehingga membuat semua sesal terasa tidak berguna. “Bumil, ini sudah malam, istirahat.” Suara Desty yang memecah keheningan secara tiba-tiba, membuat Anggun terkesiap. Sambil berbalik, ia reflek menyentuh d**a dan mengatur napasnya yang tiba-tiba memburu. “Tante ...” Desty terkekeh d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN