BR ~ 20

1868 Kata

Dalam diam, Indah mengikuti langkah Bahar yang terburu. Pria itu memintanya mengikuti, sembari menjaga sedikit jarak. Hingga sampailah mereka di sudut area parkir, yang situasinya lumayan sepi. “Pak, Bapak masih ingat saya?” tanya Indah terburu dan penuh keyakinan. “Non Anggun ...” Bahar merasa jantungnya seolah keluar dari rongga, ketika melihat mantan majikan kecilnya berada di depan mata. “Bapak kenal saya!” Tiba-tiba Indah tidak mengerti dengan perasaannya saat ini. Entah harus bahagia atau gelisah ketika Bahar dengan yakin menyebut namanya. “Bapak masih ingat saya.” “Non ngapain di sini?” Bahar melihat jam tangannya dengan gelisah. “Pak Regan sebentar lagi keluar.” “Om Regan makan siang di dalam.” “Nggak, Non,” sanggah Bahar. “Bapak ada janji sama orang di dekat sini.” “Pak. Ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN