BR~28

1325 Kata

“Ini rumah siapa?” Indah menutup pintu mobil dan menatap Wahyu yang juga baru melakukan hal yang sama. Namun, pria itu tidak menjawab dan pergi meninggalkannya. Indah menoleh perlahan ke belakang. Melihat pintu gerbang yang baru dilewatinya sudah ditutup dan dikunci oleh seorang pria. Bagaimana ini? Indah benar-benar terjebak dan tidak memungkinkan untuk putar arah. “Heh, Indah!” panggil Wahyu karena gadis itu tidak kunjung menyusul dan berada di sampingnya. “Mau di sana sampai kapan?” Indah menatap Wahyu tanpa ekspresi. Sambil membenarkan kacamatanya, ia mulai berjalan di belakang pria itu. Menyusuri jalan berpaving dengan lebar tiga meter. Ada tembok tinggi di samping kiri dan bangunan rumah di sisi kanan, membuat Indah merasa berjalan di sebuah perumahan sederhana. Indah belum mel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN