Bab 140. Keinginan Arini

1380 Kata

Devan sudah rapi dan gagah pagi itu dengan pakaian kerjanya, dan dia tersenyum saat ke luar dari kamar, melihat Hening yang sudah sibuk di dapur. Dia mengamati tubuh indah Hening yang berbalut kaos putih miliknya yang kebesaran di tubuh Hening, mendekatinya dan memeluknya erat. “Pagi, Sayang,” sapa Devan setelah menghirup aroma tubuh Hening yang selalu dia rindukan. Hening mendesah, berbalik karena dua tangan kokoh memeluknya dari belakang. Devan mengangkat tubuhnya dan Hening yang langsung sigap menyilangkan kedua kaki di pinggang Devan dan mereka yang berciuman. “Aku sudah hubungi Marco, dia sudah sampaikan ke Ronald,” ujar Devan setelah puas melumat bibir Hening. Hening mengangguk kecil, merengek manja. Devan menurunkan tubuhnya dan menepis pantatnya kuat, tapi Hening tidak mengadu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN