Nino langsung memperbaiki posisi duduknya, memandang Karen dengan tatapan tidak percaya. “Istri diam-diam? Oh, yang kamu dulu pernah curhat kalo pacar kamu itu mau menikah, dan dia ancam kamu untuk nggak ganggu-ganggu lagi.” “Iya.” “Jadi si Bestari itu? “Iya, Nino. Dia itu yang menikah dengan Devan, terus cerai setelah berhasil kasih anak ke Devan. Dia itu pacaran dengan Bastian, tapi putus sekarang.” “Ooo. Kecilnya dunia kita, Karen.” “Ah, sekarang dia berhenti, aku terlambat menginterogasi.” “Buat apa, Karen. Nggak ada gunanya. Tapi … kenapa putus?” Karen berdecak kecil. “Duh, kapan kita bicara soal bisnis kita, Ninooo.” “Ah, astaga. Iya.” Nino lalu mengeluarkan tablet dari tasnya dan membukanya. “Kamu ok, ‘kan?” tanyanya karena melihat Karen yang tampak kurang semangat. “Iya.”